Halaman
2
Pada tahun delapan ratus enam puluh dan
pada hari rabu pagi yang kedua belas hari bulan Rajjab pagi jam pukul dua belas
Maulana Hasan bin Ibrahim bin Ali Bani Quraisy ahli Mekkah datang bersama-sama
dengan Kyai Kalang di Raturun ke negeri Gersik
Pada tahun delapan ratus enam puluh dua
daripada tahun hijrah nabi SAW dan pada hari rabu kliwon yang keenam hari bulan
Syawal jam pukul empat petang di Zohirkan Pangeran Pasarean bin Suhunan Dirajah
didalam negeri Gersik dan ibu Pangeran Pasarean itu Raden Ayu Rusami
Pada tahun sembilan ratus sembilan puluh
sembilan dan pada hari senin pahing jam pukul dua di zohir Raden Adipatih
Sibajaya bin Pangeran Pasarean di negeri Pasirihan dan ibu Raden Adipatih
Sibajaya itu Raden Ayu Rohmah
Pada tahun seribu sepuluh sembilan dan
pada hari senin pahing yang ke sebelas hari bulan Jumadil awal pukul sembilan
di zohirkan Raden Haji Muhammad Sodiq bin Raden Haji Adipatih Sibajay didalam
negeri koyib dan ibu Raden Muhamad Sodiq itu Raden Ayu Umi adanya
Pada tahun seribu delapan puluh satu dan
pada malam senin pagi yang ke empatbelas hari bulan Syawal pukul dua di
zohirkan Raden Umar bin Raden Haji Muhamad Sodiq di dalam negeri Rembang dan
ibu Raden Umar itu Mas Soimah
Halaman
3
Pada tahun seribu seratus empat puluh
lima dan pada pagi jumat pukul delapan yang kelima belas hari bulan Sya’ban didalam
negeri Nate Kampung Barungan dilahirkan Raden Murobah bin Raden Umar dan ibu
Raden Murobah itu Raden Ayu Murqamah
Pada tahun seribu sertaus sebilan puluh
dua dan pada hari ahad pagi yang ke enam belas Rabbiul awal jam pukul enam
petang didalam negeri juana kampung Kamboja di zohirkan Raden Liddin bin Raden
Murobah dan ibu Raden Liddin itu Imasamilah
Pada tahun seribu dua ratus tiga puluh
lima dan pada hari sabtu pahing yang sehari bulan Rabbiul awal dengan hisab
hari sabtu itu yang kedua hari bbulan Rabbiul awal pukul enam pagi didalam
negeri juana kampung Jamaan dilahirkan Raden Haji Abdul Hamid bin Raden Haji
Liddin dan ibu Raden Haji Abdul Hamid itu Imas Rodiah adanya
Pada tahun seribu dua ratus tujuh puluh
satu dan pada hari sabtu kliwon yang ke empat likur hari bulan Ramadhan jam
pukul delapan didalam negeri Singapur di zohirkan Raden Ayu Haji Maimunah binti
Raden Haji Abdul Hamid dan ibu Raden Ayu Haji Maimunah itu Nyai Haji Fatimah
binti Nyai Baburo Ainun orang Betawi dan ibu Ing Nyai Haji Fatimah itu Haji Ing
Nyai Saidah orang negeri Gersik
Pada tahun 1315 dan pada hari selasa
yang ke enam hari bulan Safar pukul empat sore pulang ke Rahmatullah Paduka
Tuan Haji Abdul Hamid bin Raden Liddin didalam negeri Singapur Kampung Masjid
Baru dan dikuburkan di perkuburan Said Umar Junaidi
Pada tahun seribu tiga ratus tiga puluh
empat daripada Hijrah 1334 dan pada hari rabu yang ke tujuh belas hari bulan
Muharram jam pukul satu setengah didalam pulau Takung wafat Raden Ayu Haji
Maimunah binti Raden Haji Abdul Hamid maka dikuburkan ditanah wakaf dan baginya
umur didalam dunia enam puluh dua tahun tiga bulan dua puluh dua hari lima jam
setengah Waullahua’lam
Halaman
4
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh dua
daripada tahunhijrah Mekkah hendaklah digugurkan dengan dua ratus sepuluh maka
yang dua ratus sepuluh itu dibuat enam kali niscaya mennjadi seribu dua ratus
enam puluh maka tahun hijrah yaitu seribu tiga ratus sepuluh dua itu digugurkan
dengan seribu dua ratus enam puluh niscaya tinggal daripada tahun hijrah itu
lima puluh dua maka lihatlah didalam beberapa ruang yang bersamaan niscaya lima
puluh dua itu jatuh pada hari rabu yang awal tahun yang besirselisih yang
sehari daripada bulan Muharam
Adapun pada tahun itu seribu delapan
ratus sembilan puluh lima maka hendaklah diketahui awal tahun yang sehari bulan
januari maka hendaklah digugurkan dengan dua puluh delapan itu dibuat enam
puluh tujuh kali niscaya menjadi seribu delapan ratus tujuh puluh enam maka
tahun itu yang seribu delapan ratus sembilan puluh lima itu digugurkan seribu
delapan ratus tujuh puluh enam niscaya tinggal daripada tahun itu sepuluh
sembilan maka lihatlah dalam beberapa ruang yang bersamaan dengan sepuluh
sembilan itu niscaya adalah yang sepuluh sembilan itu jatuh pada hari selasa
yang awal tahun itu yang “basipah” yang sehari bulan Januari dan berturutlah
dalam ruangnya itu sehari bulannya sampai dibulan Desember hari ahad yaitu
seharinya
Dan adalah setahun arab yang “basipah”
itu tiga ratus lima puluh empat hari dan yang “kabisah” itu tiga ratus lima
puluh lima hari dan yang ditulis dengan “grethitam” itu tanda “basipah” dan
ditulis dengan “gretmerah itu tanda “kabisah”
Dan adalah setahun itu yang “basipah”
itu tiga ratus enam puluh lima hari dan yang “kabisah” itu tiga ratus enam
puluh enam hari dan yang ditulis dengan “grethitam” tanda “basipah” dan ditulis
dengan “gretmerah” itu tanda “kabisah” adanya
Dan adapun yang beberapa ruang hisab
daripada tahun arab yang dari nomor satu sampai dua ratus sepuluh itu boleh
dipakai selamanya
Adapun beberapa ruang hisab daripada
tahun itu yang dari nomor satu sampai dua puluh delapan itu boleh dipakai
selamanya
Halaman
10
Ini khasiat mengenal waktu permulaan
berbetulan matahari pada tiap tiap satu daripada segala buruj yang dua belas
jalan berhampir hampiran jua pada satu tempat yang adalah jauh tempat itu
daripada tanah “marikan” seratus tiga puluh sembilan derajat di kikah seperti
negeri Palembang anggugurkan daripada segala tahun itu pada waktu mu itu
empat-empat hingga tinggal atau kurang dari pada empat maka yang kau lihat
didalam jadwal ini seraya engkau bilang lalu ke kiri daripada kiri bulan itu
yang engkau kehendaki mengena demikian itu tadi didalamnya itu dengan bilangan
tahun yang tinggal ia daripada yang digugurkan itu tadi niscaya engkau kenalah
waktu demikian itu tadi didalam malam atau siang kesekian daripada bulan itu
dan jam nya pukul sekian dan lebih sekian menit dan yang ditulis dengan gret
hitam itu tanda yang pada ketika itu dan yang ditulis dengan gret merah itu
tanda malam pada ketika itu dan nama buruj nya itupun tersebut dikiri bulan itu
dan apabila engkau hendak mengenal akan derajatnya dan di tikoh nya dan
nyuaning yang telah pada tiap-tiap sehari semalam yakni empat likur jam atau
sedikitnya satu jam atau pada tiap-tiap satu menit engkau lihat lah didalam
jadwal perlaluan matahari pada tiap-tiap demikian itu dan jika adalah suatu
tempat itu terlebih jauh daripada negeri Palembang maka engkau tambahi didalam
tiap satu derajat empat menit dan jika ada ia terlebih kurang jauhnya daripada
negeri Palembang engkau kurangi didalam tiap-tiap satu derajat empat menit maka
kias kan oleh mu maka inilah segala jadwal yang tersebut itu
Halaman
13
Bismillahirrahmanirrahim
Adapun peringatan lamanya raja-raja
didalam negeri Palembang di atas kerajaan yaitu Ki Gede Ing Suro dua likur
tahun lamanya maka adalah pada tahun daripada hijrah nabi SAW sembilan ratus
enam puluh enam masa itu lah Ki Gede Ing Suro muda menjadi raja maka diganti
putra nya Kemas Adipatih dua belas tahun lamanya maka diganti saudaranya
Pangeran Medi Ing Sako tiga puluh lima tahun lamanya maka diganti saudaranya
Pangeran Madi Alit satu tahun lamanya maka diganti pula oleh adiknya Pangeran
Ide Ing Puro tujuh tahun lamanya maka diganti keponakannya Pangeran Si Do Ing
Kenayan dua belas tahun lamanya maka diganti oleh misan nya Pangeran Ratu
Mangkurat yang digelari Muhammadin daripada wafatnya Pangeran Si Do Ing
Pasarean ialah yang digelari oleh Raja Majapahit Sultan Jamaluddin setahun
lamanya maka diganti oleh putranya yang bernama Pangeran Ratu yang digelar
Muhammadin daripada wafatnya Pangeran Si Do Ing Rejeq dan adalah istana
perkuburannya di Sakatiga delapan tahun lamanya maka diganti oleh saudaranya
Sultan Suhunan Abdurahman empat puluh lima tahun lamanya diganti putranya
Sultan Muhammad Mansyur dua bleas tahun lamanya maka diganti oleh saudaranya
Sultan Qomarudin sepuluh tahun lamanya maka diganti oleh keponakannya Sultan
Muhamad Mansyur yaitu Sultan Anom Alimuddin maka digantikan oleh saudaranya
Sultan Muhamad Badarudin lima puluh tahun lamanya maka diganti putra nya Sultan
Suhunan Ahmad Najamudin lima puluh lima tahun lamanya maka diganti putranya
Sultan Muhamad Bahaudin dua puluh tujuh tahun lamanya maka diganti putranya
Sultan Suhunan Ratu Mahmud Badarudin sembilan tahun lamanya diatas kerajaan
Palembang oleh adanya
Adapun putra raja-raja yang mereka itu
belum digelarnya yaitu dinamakan Raden Yu’aini Sarifudin karena adalah
raja-raja yang mereka itu amirul mukmin yaitu Khalifah Rasulullah maka dari
sebab itu di berhankan kepada anak cucunya dan kemudian daripada Raden itu maka
digelarkan Pangeran Ratu maka digelarkan Sultan Muhamadin bergelar Suhunan maka
dari itu ada makna dan artinya dan adalah cerita nya pada suatu zaman masa nya
itu dan telah mashur lah dari kekayaan serta adilnya raja-raja Palembang itu
dan adalah setengah dari pada mereka ulama Allah adapun ini di kosorkan jua
adanya Sahidan telah diriwayatkan bahwasanya adalah Sahid Syekh Jumadil Akbar
itu anak cucu daripada Said Nahsin turun ke tanah jauh maka mati pula anak cucu
nya dari raja-raja dan orang orang besar dan priayi adapun said syekh Jumadil
Akbar yang mazkur itu memberanakkan Maulana Ishak dengan Maulana Ibrahim dan
Maulana Ishak tadi memberanakkan Suhunan Giri baiklah ceritanya Maulana Ibrahim
memberanakkan Suhunan Muhamadun Ampel dan inilah anak cucunya pindah ke
Palembang adanya dan adapun yang memulai pindah ke negeri Palembang Ki Gede Ing
Suro dengan Ki Gede Ing Ilir serta ia membawa
Halaman
14
Rakyat dari jawa setelah itu maka
jadilah raja Ki Gede Ing Suro di dalam negeri Palembang
Maka wafatlah Ki Gede Ing Suro maka di
ganti oleh Ki Gede Ing Ilir jadi raja sah dan Ki Gede Ing Ilir itu
memberanakkan Ki Gede Ing Suro muda
Maka Ki Gede Ing Suro muda ini lah
menjadi raja mengganti ia “pada” baginda Ki Gede Ing Ilir yang “mundur” sah dan
Ki Gede Ing Suro muda inilah berantara yaitu Ki Gede Ing Pembayun dan Ratu Mas
Adi Patih bersuami di Jambi dan Kemas Adi Patih dan Pangeran Si do Ing Soko dan
Pangeran Medi Alit dan Pangeran Si Do Ing puro dan Kyai Mas Kembar tiada
beranak dan Nyimas Kembar adanya
Adapun Ki Gede Ing Pembayun itu Bersuami
tumanggung mancanegera adapaun Ratu Mas Adi Patih itu beranak Pangeran Dipati
Anom Jambi dan sultan Agung Jambi
Adapun Kemas Adipatih itu beranak
Pangeran Ratu
Kemudian daripada wafatnya pangeran Ratu
Abit bergelar Pangeran Si Do Ing Kenayan yaitu suami Ratu Sunuhun dan wafatnya
pada tahun seribu enam puluh satu
Daripada Hijrah dan saudaranya pangeran
ratu Si Do Ing Kenayan yaitu Kemas Marta Kusuma
Adapun Pangeran Made Ing Sako itu
beristeri anak palembahan Ki “samat” beranak dua yaitu Ratu Mas Dipatih Anom
dan Ratu Mas Arya
Adapun Ratu Mas Dipatih Anom itu
bersuami pangeran dipatih Anom Jambi
Adapun Ratu Mas Arya bersuami yang
pertama anak tumanggung Mancanegara yaitu Raden Jang Sari dapat gelar pula akan
dia Raden Arya dan wafat Raden Arya
Maka bersuami pula Raden Santri di gelar
Pangeran Puro Negara yaitu anak Kyai Pati di Jambi adapun pangeran Adi Alit itu
maka yaitu beristeri Priyai dari negeri Surabaya yaitu anak dua yang pertama
Nyimas bersuami Kemas Hazin dan kedua Nyimas “Marqidah” bersuami Kemas Marta
Yuda bin Ki Paca Tanda
Adapun Pangeran Si Do Ing Puro beristeri
Nyai Lakitan binti Kyai Yinaya Ki Madan Jati beranak Ratu Anom dan Ratu Anom
itu bersuami Raden Arya bin Pangeran Si Do Ing Pasarean
Kemudian bersuami Pangeran Si Do Ing Rejeq
bin Pangeran Si Do Ing Pasarean jua adanya
Halaman
15
Bismillahirahmanirrahim
Bermula raja yang pengabis yang ada ia
tetap didalam kerjaan hingga wafatnya didalam negeri Palembang yaitu Sultan
Muhammad Baha Uddin bin Sultan Suhunan Ahmad Najamudin bin Sultan Mahmud
Badarudin bin Sultan Muhammad Mansyur bin Abdurrahman bin Pangeran Ratu
Mangkurat bin Tumanggung mancanegara adanya
Sah dan bersalah-salahan mereka yang
menceritakan ia Tumanggung mancanegara itu kata setengah mereka itu adalah
Tumanggung Mantiq gelarnya dari Negeri baru berpindah ia ke Palembang
Maka Tumanggung Mantiq itu dijadikan Ki
Gede Ing Karang Panjang dan Tumanggung Mantiq itu beranak Ki Faca Tanda dan Ki
Faca Tanda itu beranak dua yang pertama Tumanggung Mancanegara dan yang kedua
Kemas Marta Yuda dan kata setengah mereka itu adalah Pangeran Arya Kusuma
Cirebon beranak dua yang pertama Adipatih Samdang dan yang kedua Adipatih
Pancatanda dan Adipatih samdang itu beranak tumanggung mancanegar dan Adipatih
Panca Tanda itu berpindah ia ke Palembang dan tumanggung Mancanegara pun
mengikut mama nya dan kata setengah mereka itu adalah raja Majapahit yang di
gelari Prabu Brawijaya yaitu beranak Sultan Demak dan Raden Punca Negara dan
Aryadila maka raden Punca Negara itu beranak tumanggung Mancanegara adanya
Adapun ibu pangeran ratu Mengkurat maka
yaitu Nyi Gede Ing Pembayun dan Nyi Gede Ing Pembayun itu anak Kemas Anom dan
Kemas Anom inilah jadikan Ki Gede Ing Suro muda yang digelari Adipatih Ing Suro
dan Kemas Anom itu anak Ki Gede Ing Ilir dan Ki Gede Ing Ilir itu anak
raja-raja dari Negeri Surabaya adanya
Adapun ibu suhunan Abdurahman itu maka
yaitu Masayu Adi “Wigabayaat” gelar ratu mas Mangkurat binti Kemas Panji
Wirosinga bin Tumanggung Bayu bin Ki Gede Ing “Mempelam” bin Ki Gede Ing Sungi
dan Ki Gede Ing Sungi itu anak raja-raja dari negeri “Padunan” dan Padunan itu di
darat Negeri Surabay Adanya
Adapun ibu sultan Muhammad Mansyur itu
maka yaitu Ratu Agung dan Ratu Agung itu anak Kemas Martayuda dan Kemas
Martayuda itu anak Kemas Martayuda tua dan Kemas Martayuda tua itu anak Ki Panca Tanda dan Ki Panca Tanda itu anak Ki
Gede Ing Karang Panjang adanya
Halaman
16
Adapun ibu Sultan Mahmud Badarudin itu
maka yaitu Nyimas Sanga orang negeri Jambi adanya
Adapun ibu Suhunan Ahmad Najamudin itu
maka yaitu raden Ayu Jibalung Raden Ayu Jibalung itu anak Pangeran anak Surya
Wikrama Subkoti dan pangeran Surya Wikrama subkoti itu anak suhunan Abdurrahman
adanya
Adapun ibu sultan Muhammad Bahauddin itu
maka yaitu raden Ayu Muroti yang digelari ratu Sepuh dan Raden Ayu Muroti itu
anak pangeran Arya Kusuma bin Pangeran Purbaya bin sultan Muhammad Mansyur
adanya
Pada tahun serbu enam puluh dua daripada
hijrah nabi SAW wafatlah pangeran ratu atau mengkurat yang digelari kemudian
kemudian daripada wafatnya pangeran Si Do Ing Pasarean sultan Jamaludin maka
dipatok di Palembang lama adanya
Dinatak yakni istana perkeburannya itu
di Palembang lama adanya
Pada tahun seribu seratus tiga
diperanakkan sultan Mahmud Badarudin
Pada tahun seribu seratus sepuluh
sembilan wafatlah suhunan Abdurrahman maka Dipatok di candi balang
Pada tahun seribu seratus dua puluh enam
wafatlah sultan Muhammad Mansyur maka dipatok dikebun “kadida” adanya
Pada tahun seribu seratus tiga puluh
enam wafatlah sultan Komarudin yang digelari Sultan Agung maka dinatak di
Palembang lama dan sultan Komarudin itu adik sultan Muhammad Mansyur yang ibu
bapak adanya
Pada tahun seribu empat puluh satu dan
pada malam selasa yang kelima belas hari bulan sya’ban di peranakkan sultan
Muhammad Bahauddin
Pada tahun seribu seratus empat puluh
delapan wafatlah sultan Anom Alimuddin maka dinatak di kebun gedih
Pada tahun seribu sertaus empat puluh
sembilan diperanakkan kemas haji Ahmad bin Kemas Abdullah bin Kemas Muroddin
bin Kemas Sahid bin Suhunan Kudus bin suhunan windun
Halaman
17
Dan sultan Anom Alimuddin itu kakak
sultan Mahmud Badaruddin yang seibu sebapak yaitu anak sultan Muhammad Mansyur
Pada Tahun seribu seratus tujuh puluh
satu dan pada malam sabtu yang ke empat hari bulan Muharram wafatlah sultan
Mahmud Badaruddin maka dipatok di dalam “tempat” di lemabang dan baginya umur
didalam dunia enam puluh delapan tahun adanya
Pada tahun seribu seratus delapan puluh
satu dan pada malam abad yang sehari bulan Rajjab pukul sembilan di peranakkan
suhunan Mahmud Badaruddin bin sultan Mahmud Bahauddin dan ibu suhunan Mahmud Badaruddin
itu Ratu Agung bin Datuk Muqni bin Abdullah Alhadadi adapun suhunan Mahmud
Badaruddin itu sembilan bersaudara yang seibu sebapak yaitu yang pertama Raden
Ayu Purbanegara Nakiyah yang kedua Raden Ayu Mangkunegara Hamidah yang ketiga
Raden Ayu Wikroma Hasiah yang kelima suhunan Husin Diauddin yang digelari oleh
“Wilindah” yang ke enam Raden Ayu Sutawikrama Bariah yang ketujuh Raden
Muhammad Hanafi yang kedelapan pangeran Bupati Palembahan Hamim yang ke
sembilan pangeran Adipatih Abdurrahman dan adalah telah diperanakkan semuanya
itu tersebut dibawah ini adanya
Pada tahun seribu seratus tujuh puluh
lima dan pada malam senin yang kedelapan hari bulan syafar pukul tiga
diperanakkan Raden Ayu Purbanegara Nakiyah
Pada tahun seribu seratus tujuh puluh
tujuh dan pada malam Jum’at yang ketiga hari bulan Rajab pukul dua diperanakkan
Raden Ayu Mangkunegara Hamidah
Pada tahun seribu seratus delapan puluh
pada malam sabtu yang kedua lainan likur Muharram pukul sepuluh diperanakkan
Raden Ayu Nata Wikrama Hasiah
Pada tahun seribu seratus delapan puluh
tiga dan pada hari sabtu yang sehari bulan Syawal pukul empat diperanakkan
suhunan Husin Diauddin
Pada tahun seribu seratus delapan puluh
enam dan pada malam Jum’at yang ke enam likur Muharram pukul Tujuh diperanakkan
Raden Ayu Putawikrama Bariyah
Pada tahun seribu seraus sembilan puluh
dan pada hari sabtu yang ke sembilan Dzulqaidah pukul duabelas diperanakkan
Raden Muhammad Hanifah
Pada tahun seribu seratus sembilan puluh
dan pada hari sabtu yang ke tujuh belas hari bulan syawal pukul delapan
diperanakkan pangeran Bupati Palembahan Hamim
Pada tahun seribu seratus sembilan puluh
lima dan pada hari senin yang ke delapan Rabbiul akhir pukul setengah tujuh
diperanakkan pangeran Adipatih Abdurrahman
Dan bagi syekh kami yang ahli ilmu yang
mempunyai keutamaan lagi arif lagi bijaksana dengan izin Allah maulana syekh
Kemas Haji Muhammad bin Kemas Haji Ahmad bin Kemas Abdullah bin Kemas Nurrudin
bin Kemas Sahid bin Suhunan Kudus bin Suhunan windun Aljawi Pada malam senin
dua belas dari Rabbiul Awal tujuh puluh delapan seribu seratus dari hijrah nabi
yang mempunyai keutamaan solawat dan salam
Halaman
18
Pada tahun seribu seratus sembilan puluh
daripada malam senin yang ke enam hari bulan dzulqaidah wafatlah suhunan Ahmad
Najamuddin maka adalah kuburannya itu di lemabang adanya
Pada tahun seribu dua dan pada hari ahad
yang sehari bulan dzulhijah pukul dua wafatlah Raden Muhammad Hanifah bin
Sultan Muhammad Bahauddin dan baginya umur didalam dunia puluh tahun dan
sepuluh sembilan hari dan dua jam maka dipatok di lemabang adanya
Pada tahun seribu duaratus enam dan pada
malam sabtu yang ke emat belas hari bulan Rabbiul akhir pukul empat
diperanakkan sultan Ahmad Najamuddin bin suhunan Mahmud Badarudin dan ibu
Sultan Ahmad Najamuddin itu ratu sepuh Asmak binti Pangeran Adipatih banjar
kutama bin Sultan Mahmud Badaruddin adapun sultan Mahmud Najamuddin itu tiga
belas bersaudara yang seibu sebapak semua itu diperanakkan didalam negeri
palembang adanya
Pada tahun seribu dua ratus sebelas pada
hari kamis yang ke empat belas hari bulan syafar pukul dua belas diperanakkan
Sultan Ahmad Najamuddin bin suhunan Husin djalaludin dan ibu sultan Ahmad
Najamuddin itu ratu Nakiyah binti pangeran Surya Wikrama Daud bin pangeran
Surya Dilagara bin Sultan Mahmud Badaruddin adapun Sultan Ahmad Najamuddin itu
ialah yang digelarkan oleh Ulinda Muhammadin daripada suhunan Mahmud Badaruddin
keluar dari Palembang
Pada tahun seribu dua ratus dua belas
dan pada malam selasa yang ke enam likur hari bulan Rabbiul akhir pada tujuh di
peranakkan Raden Ayu Kusuma Nakiyah itu Raden Ayu Bupati Palembahan Ummu Hafi
binti Pangeran Parawijaya Samsudin bin suhunan Ahmad Najamuddin dan ibu
pangeran purosamudin itu Masayu Kedatuan dan Masau Kedatuan itu anak raja-raja
dari negeri Brunei adanya
Pada tahun seribu dua ratus empat belas
dan pada hari selasa yang sehari bulan syawal pukul lima diperanakkan pangeran
Purbaya Abdurrahim bin pangeran Adipatih Sri binti Raden Mulia Kusuma dan Raden
Mulia Kusuma itu anak raja-raja dari neggeri “Matin” dan ibu raden ayu adipatih
Halaman
19
Sri itu daing Maliyah dan daing Maliyah
itu anak raja-raja dari negeri Bugis adanya dan adalah pangeran Purbaya
Abdurrahim itu mendanati zaman Sultan Muhammad Bahauddin ke empat tahun dan dua
bulan dan selikur hari dan di rajam adanya
Pada tahun seribu dua ratus lima belas
wafatlah Kemas Haji Ahmad bin Ahmad bin Abdullah maka perkuburannya di talang
Kerangga dan Kemas Abdullah itu perkuburannya di “Kuiran”
Pada tahun seribu dua ratus sepuluh
delapan dan pada yang ke dua likur hari bulan Dzulhijah pukul tiga hari senin
wafatlah sultan Muhammad Bahauddin dan baginya umur di dalam dunia tujuh puluh
tujuh tahun empat bulan tujuh hari makan dipatok di Lemabang yakni istana
perkuburannya itu di Lemabang adanya
Dan bagi Syekh kami mempunyai ilmu yang
memiliki keutamaan lagi bijaksana dengan izin Allah Maulana syekh pangeran
Surya Kusuma Muhammad Irsyad bin pangeran Adipatih Abdurrahman bin Almarhum
Sultan Muhammad Bahauddin Alpalimbani pada hari rabu pukul delapan dari bulan
Rabbiul awal setengah tahun dari hijrah nabi
Yang mempunyai keutamaan solawatdan
salam
Pada tahun seribu dua ratus delapan
likur dan pada malam ahad yang ke sepuluh hari bulan Ramadham pukul tiga
wafatlah Ratu Agung binti Datuk Muqni bin Abdullah Alhadadi maka perkuburan istana
di Lemabang
Pada tahun dua ratus dua puluh dan pada
hari sabtu yang ke sebelas hari bulan Jumadil akhir pukul sebelas diperanakkan
Putra Dinata Ali bimSultan suhunan Mahmud Badaruddin dan ibu pangeran Putra
Dinata Ali itu Nyayu Robiah
Pada tahun seribu dua ratus tiga puluh
dan pada malam jum’at yang kedua belas hari bulan Ramadhan pukul dua belas di
peranakkan pangeran Prabu diraja Abdullah bin Sultan suhunan Mahmud Badaruddin
bin Sultan Muhammad Bahauddin dan ibu pangeran prabu diraja Abdullah itu Masayu
Ratu Zabib binti Kemas Haji Muhammad bin Kemas Haji Ahmad bin Kemas Abdullah
bin Kemas Nurdin bin Kemas Syamsudin suhunan windun dan ibu Masayu Ratu Zabib
itu Nyayu Kalsum binti Kerangga Jupitrah da keluarga Jupitrah itu Jawi pekan
dan adapun pangeran Abdullah itu sembilan saudara yang seibu sebapak yaitu yang
pertama Raden Ayu Nujaimah yang kedua Raden Ayu Nujaimah Kramang Dayungsa yang
ketiga Raden Ayu Azimah yang kelima Raden Ayu Najimah Nyaining yang ke enam
pangeran Prabu Wiraja Tohir yang ke delapan Raden Ayu Zakiah Nyayu Kenyayu yang
ke sembilan Raden Ayu Aminah dan Raden Ayu Aminah itu diperanakkan di dalam
negeri Ternate umurnya tiada sampai sehari di dalam dunia wafatlah adanya
Adapun saudara-saudara pangeran Prabu
Diraja Abdullah yang seibu sebapak itu yang ada ialah dia beristeri dan
bersuami
Halaman
20
Yaitu Raden Ayu Nazimah Karomah Diyungsa
Muhammad Dirsad bin Pangeran Adipatih Abdurrahman dan pangeran Karumahdiyangsa
itu digelarkan oleh suhunan Husin digelarkan oleh Husin Djalaluddin yaitu
pangeran Surya Kusuma kemudian daripada Sultan suhunan Mahmud Badaruddin keluar
dari Palembang tiada beranak dan adapun Raden Ayu Azimah suaminya itu Sayid
Umar bin Sayid Muhammad Syakob beranak enam orang tiga laki-laki tiga perempuan
dan Muhammadin daripada wafatnya Raden Ayu Azimah itu meninggali dua anak yaitu
Raden Ayu Sarifa A’yasa dan Raden Ayu Syarif Abdullah dan Raden Syarif Abdullah
semua itu di peranakkan dalam negeri Ternate adapun pangeran Prabu Wikrama
Abdurrahman itu isterinya Syarifah Umi Salamah binti Said Muhsin bin Sahabudin
beranak empat orang yang pertama Raden Muhammad Arif kedua Raden MuHAMMAD Nafi
ketiga Raden Ahmad ke empat Raden Ayu Maznah Nyayina semuanya itu diperanakkan
dalam negeri Ternate dan beristeri lagi pangeran Wikrama Abdurrahman dengan
nona Faulina beranak satu laki-laki di negeri Banyuwangi mati kecil inilah
keluarga pangeran Prabu Diraja Abdullah yang seibu sebapak mealinkan dua orang
yang tersebut itu yang mengadakan anak ucu dan adapun pangeran Prabu Diraja
Abdullah itu maka yaitu adalah anak dan isterinya tersebut didalam ini surat
bahwa adalah permulaan kembali itu duduk di Palembang kemudian daripada Inggris
dari Palembang pada tahun seribu dua ratus tiga puluh dua pada hari selasa yang
ke selikur hari bulan Muharram dan pada tahun itu 1816 pada yang ke sepuluh
hari bulan Desember adanya berperang sripaduka suhunan Ratu Mahmud Badaruddin
dengan itu di adili menteng hingga tiga hari berperang dua kapal perang itu
dengan kuat batu maka pada hari selasa keluarlah semuanya itu dari dalam negeri
Palembang
Adapun permulaan berperang itu pada hari
yang ke sembilan belas hari bulan Sya’ban di dalam tahun seribu dua ratus tiga
puluh empat dari pada hijrah pada tahun seribu dua ratus tiga puluh enam dan
pada hari rabu hingga menyebrangi hari bulan Syawal dikeluarkan Sripaduka
Sultan Suhunan Ratu Mahmud Bdaruddin dengan anaknya pangeran Ratu Sultan Ahmad
Najamuddin dari negeri Palembang oleh jendral Demak itu.
Halaman
22
Pada tahun seribu dua ratus enam puluh
dan pada malam jum’at yang ke sebelas hari bulan Dzulqaidah pukul sepuluh di
dalam negeri Ternate di peranakkan raden Muhammad Aminullah bin pangeran Prabu
Dirajah Abdullah dan ibu raden Muhammad Aminullah itu nyonya Fatimah binti Haji
Abas bin Haji Abdurrahman dan ibu nyonya Fatimah itu umi Hasibah Kalsum binti
Letnan “Tengani” Roqib adapun Raden Muhammad Aminullah itu delapan bersaudara
yang seibu sebapak semuanya itu diperanakkan di Ternate yaitu yang kedua Raden
Abdusomad yang ketiga Raden Abdul Habib yang keempat Raden Abdul Mujid yang
kelima Raden Hasan yang keenam Raden Ayu Zubaidah yang ketujuh Raden Ayu Aisyah
yang kedelapan Raden Ayu Nur
Pada tahun 1262 dan pada hari sabtu yang
kedua puluh hari bulan Ramadhan pukul dua diperanakkan Raden Abdusomad
Pada tahun 1264 daripada hari rabu yang
kedua hari bulan Ramadhan pukul dua diperanakkan Raden Abdul Habib
Pada tahun 1267 dan pada hari sabtu yang
ketujuh belas hari bulan Safar pukul satu diperanakkan Raden Abdul Mujid
Pada tahun 1269 dan pada hari selasa
yang ke sembilan belas hari bulan Dzulqaidan pukul sembilah diperanakkan Raden
Hasan
Pada tahun 1272 dan pada malam selasa
yang ke sebelas hari bulan Rabbiual awal pukul empat diperanakkan Raden Ayu
Zubaidah
Pada tahun 1276 dan pada hari sabtu yang
ketujuh likur hari bulan Jumadil akhir pukul enam sore diperanakkan Raden Ayu
Aisyah
Pada tahun 1280 dan pada hari jum’at
yang ketiga likur hari bulan Jumadi akhir pukul sebelas diperanakkan Raden Ayu
Nur
Adapun Raden Muhammad Aminullah itu
beristeri Raden Ayu Uzaibah binti Raden Abu Bakar bin suhunan Husin Diauddin
“Nugahaniah” Raden Muhammad Aminullah itu didalam negeri Ternate maka adalah
pada tahun 1281
Dan pada malam Jum’at yang keduapuluh
hari bulan Muharram pukul dua belas didalam negeri Palembang wafatlah Raden
Muhammad Aminullah
Meninggali seorang anak perempuan Raden
Ayu Ipah umurnya lebih empat tahun wafatlah dan adalah perkuburannya Raden
Muhammad Aminullah bersama anaknya itu di Talang kerangga perkuburan Kemas Haji
Ahmad bin Kemas Haji Muhammad bin Kemas Abdullah adapun Raden Abdusomad maka
adalah isterinya itu Raden Ayu Ubaidah Nyaining isteri Pangeran Prabu Digara
Yasin bin Sultan suhunan Mahmud
Badaruddin nikah Raden Abdusomad dengan Raden Ayu Ubaidah itu di negeri
Palembang
Adapun Raden Abdul Habib maka adalah
anak isterinya tersebut didalam ini adapun Raden Abdul Mujid isteri itu Raden
Ayu Aminah Nyai Eng binti Raden Muhammad Said bin Pangeran Putradinta Ali dan
pada tahun 1294
Pada subuh Jum’at yang awal tahun yaitu
yang kelima hari bulan Muharram di dalam negeri “Makatul Musarifah” wafatlah
Raden Haji Abdul Mujid maka adalah perkuburannya di “Mali” yang dekat kubur
tuan Syekh Kemas Haji Muhammad Azhari bin Kemas Abdullah bin Kemas Haji Ahmad
dan Raden Haji Abdul Mujid itu meninggali dua anak laki-laki yaitu Raden
Muhamad Hamim dan Raden Muhammad Ali
Halaman
23
Adapun Raden Hasan isterinya itu nyonya
Fatimah binti Haji Jalaludin orang Ternate adapun Raden Ayu
Zubaidah Nyai Umi suaminya Raden Haji
Hasan bin Pangeran Penghulu Muhammad Habib mempunyai anak laki-laki
Keduanya wafat kecil pada tahun 1292
didalam bulan Rajab wafatlah suami Raden Ayu Zubaidah maka dikuburkan di Talang
Kerangga perkuburan Kemas Haji Ahmad dan Raden Ayu Nur wafatnya di Palembang
pada tahun 1282
Pada tahun seribu dua ratus sembilan
puluh tujuh dan pada malam rabu yang sehari bulan Dzulqaidah dikeluarkan
pangeran Kramawijaya Abdul Azim bin Pangeran Natadirajah dari negeri Palembang
oleh Rosdinah Kolonel Dibaru itu
Pada tahun seribu dua ratus enam puluh
sembilan dan pada pagi jum’at yang keempat belas hari bulan Safar pukul enam
pulang ke rahamatullah duka Sri Paduka Sultan suhunan Ratu Mahmud Badaruddin
didalam negeri
Ternate dan baginya umur didalam dunia
delapan puluh tujuh tahun tujuh bulan dan tiga belas hari dan tujuh jam
wallahua’lam adalah tengah hari dan tengah malamnya didalam negeri Ternate itu
terdahulu daripada negeri Palembang satu jam lima puluh delapan menit dan
jikalau ditakdirkan wafat Sripaduka
Sultan Ratu Mahmud Badaruddin di
Palembang niscaya adalah waktu wafatnya itu pukul
Empat pagi jum’at adapun sebelum
bergelar sultan nama Raden Hasan
Pada tahun seribu duaratus enam puluh
sembilan dan pada malam senin yang ke enam hari bulan Jumadil awal pukul
sembilan didalam negeri “Bacing” diperanakkan Raden Ayu Kalsum binti Pangeran Prabudiraja
Abdullah adapun Raden Ayu Kalsum dua bersaudara yang seibu sebapak yaitu Raden
Ayu Zainab ibunya Nyonya Hajar binti Nyung Ahmad keduanya itu diperanakkan
dinegeri “Bacing” adanya
Pada tahun 1270 daripada malam kamis
yang akhir tahun yaitu sembilah likur Djulhizah di peranakkan Raden Ayu Zainab
Pada tahun 1270 daripada malam kamis
daripada bulan Rabiul akhir pulang ke rahmatullah maka Masayu Ratu Zubaidah
binti Kemas Haji Muhammad bin Kemas Ahmad di dalam negeri Ternate maka
perkuburannya didalam istana perkuburan Sripaduka suhanan Mahmud Badaruddin
Halaman
24
Pada tahun seribu duaratus tujuh puluh
tujuh dan pada malam ahad yang kedua hari bulan Rajab pukul tiga didalam negeri
Ternate wafatlah sultan Ahmad Najamuddin bin almarhum Sri Paduka
Sultan suhuan Mahmud Badaruddin dan
baginya umur didalam dunia tujuh puluh satu tahun
Dan dua bulan enam belas hari selikur
jam telah habislah nama sultan Palembang
Pada tahun seribu dua ratus delapan
puluh dan pada yang kedelapan likur hari bulan Jumadil akhir putra-putra dan
isteri Sripaduka Sultan suhunan Mahmud Badaruddin sampai ke Palembang pulang dari negeri Banyuwangi
yaitu isterinya Sripaduka Masayu Ratu Ilir yang Masairoh binti Haji Aminullah
dan putranya Sripaduka yaitu Raden Ayu Hujaimah Nyai Basakrama Diwangsa dan
pangeran Prabu Dikrama Abdurrahman dan Raden Ayu Zakiah Nyai Kenyayu dan Raden
Ayu Maryam Nyai Ning Ayu dan Pangeran Rabunata Mangkanawi adanya
Pada tahun seribu dua ratus delapan
puluh dan pada malam sabtu tahun yaitu sembilan likur hari bulan Julhizah
putra-putra isteri Sripaduka sultan suhunan sultan Mahmud Badaraudin sampai
pulang ke Palembang sampai Ternate yaitu isteri Sripaduka Ratu Alit pangeran
Sutadigara dan putra-putra Sripaduka yaitu Pangeran Prabu Wijaya Husin dan
Raden Ayu Azimah Nyai Ayu dan Pangeran Prabu Mangkalu Umar dan Pangeran Prabu
Diraja Abdullah dan Raden Ayu Baidah dan Pangean Surya Kusuma Syaikh dan
Pangeran Surya Manggala Muhdirun dan Pangeran Kusuma Diraja Muhammad Supyan dan
Pangeran Kesuma Dimulia Muhammad Anan adapun putra-putra Sripaduka yang tinggal
di Palembang tiada ikut Sripaduka ke Ternate yaitu Raden Ayu Fatimah Nyayu Nyai
dan Pangeran Suta Diraja bin Kamir dan Raden Ayu Fatimah Kramajaya dan Pangeran
Sutajaya Usman dan Pangeran Sutrakama Akil dan Pangeran Putra Ali Syahdan
adalah banyak putra Sripaduka Sultan Suhunan Mahmud Badarudin itu enam puluh
Dua orang dan adalah banyaknya isteri
Sripaduka itu jumlah sembilan orang yaitu yang pertama Ambuk Nata Rasmi dan
yang kedua Ratu Sanuasmah dan yang ketiga Ratu Anom Koyimah dan yang keempat
Nyayu Sulaiha dan yang kelima Nyimas Jakyaroh yang pertama di cerai dan yang ke
enam Nyayu Robiah yang ke empat di cerai
Halaman
25
Dan yang ketujuh Masayu Ratu Zubaidah
yang kelima di cerai dan yang ke delapan Masayu Ratu Ilir Ningmas Irot warang untuk yang ke enam di cerai dan yang ke
sembilan Ratu Alit dan yang kedua dicerai adanya
Adapun putra Sripaduka sultan Suhunan
Mahmud Badaruddin dengan isterinya Ambuk Nati Rosmi hanya seorang yaitu Raden
Ayu Utaimah Krama Wijaya suaminya Pangeran Krama Wijaya Abdul Azim diperanakkan
di Palembang wafatnya di Palembang
Yang pertama Pangeran Ratu Sultan Ahmad
Najamuddin diperanakkan di Palembang wafatnya di negeri Ternate yang kedua
Pangeran Bupati Hamzah diperanakkan di Palembang wafatnya di negeri Ternate
yang ketiga Raden Ayu Ingsa Wijaya Halimah diperanakkan di Palembang wafatnya
di negeri Ternate yang ke empat Pangeran Prabu Kusuma diperanakkan di Palembang
wafatnya di negeri Ternate yang kelima Raden Ayu Purbaya Fatimah suaminya
Pangeran Purobaya Abdurrahim di peranakkan di Palembang wafatnya di Palembang tiada
ikut ke Ternate yang keenam diperanakkan di Palembang wafatnya yang ketujuh
diperanakkan di Palembang wafatnya yang kedelapan di peranakkan di Palembang
wafatnya yang kesembilan diperanakkan di Palembang wafatnya yang ke sepuluh
diperanakkan di Palembang wafatnya yang ke sebelas diperanakkan di Palembang
wafatnya yang kedua belas Pangeran Prabuwijaya Husin di peranakkan di Palembang
wafatnya di negeri Timur Kuning yang ke tiga belas Raden Ayu Azimah Nyai Ayu
diperanakkan di Palembang wafatnya di Palembang kemudian daripada pulang dari
negeri Ternate adanya dan adalah yang ketiga belas itu yang mengadakan anak
cucu nya yaitu sultan Ahmad Najamudin dan Pangeran Bupati Hamzah dan Pangeran
Prabu Kusuma dan Raden Ayu Purobaya Fatimah demikian adanya dan Ratu Sepuh Asma
Azimah di negeri Ternate
Adapun putra putri Paduka Sultan Suhunan
Mahmud Badarudin dengan isterinya RatuAnom Koyimah yaitu delapan orang pertama
Pangeran Prabu Nadian Muhammad diperanakkan di Palembang wafatnya di negeri
Ternate kedua Raden Ayu Karomanah Halimah diperankkan di Palembang wafatnya
dinegeri Ternate ketiga Pangeran Prabu Dilaga Muhsin diperanakkan di Palembang
wafatnya dinegeri Ternate ke empat Raden Ayu Koyimah Nyai Nyayu diperanakkan di
Palembang wafatnya di Ternate kelima Raden Ayu Salamah
Halaman
26
Diperanakkan di Lemabang wafatnya di
Ternate kecil ke enam Pangeran Surya Dilaga Toha diperanakkan di Palembang
wafatnya di Ternate ketujuh Raden Ayu Saihan diperanakkan di Ternate wafatnya
di Ternate kecil kedelapan Raden Ayu Nur diperanakkan di Ternate wafatnya di
Ternate kecil dan adalah yang bukan anak cucu yaitu Pangeran Prabu Nandiat
Muhammad dan Pangeran Prabu Dilaga Muhsin dan Pangeran Surya Dilaga Toha
demikianlah adanya dan Ratu Anom Koyimah wafatnya di Ternate
Adapun putra isteri Paduka Suhunan Sultan
Mahmud Bdaraudin dengan isteri nya Soliha yaitu dua orang yang pertama Pangeran
Suta Wijaya Usman diperanakkan di Palembang wafatnya di Palembang yang kedua
Pangeran SutaKrama Akil di peranakkan di Palembang wafatnya di Palembang
keduanya itu mengadakan anak cucu tiada ikut ke Ternate
Adapun putra isteri Paduka Suhunan
Sultan Mahmud Bdarudin dengan isterinya Nyimas yaitu dua orang bersama Pangeran
Sutadiraja Abu Bakar di peranakkan di Palembang wafatnya di Palembang kedua
Raden Ayu Sulaimah Krama Diraja suaminya itu Pangeran Krama Diraja bin Kemas
Haji Muhamad diperanakkan di Palembang wafatnya di Palembang keduanya tiada
ikut ke Ternate dan keduanya mengadakan anak cucu adanya
Adapun putra isteri Paduka Sultan
Suhunan Mahmud Badarudin dengan isterinya Nyayu Robiah yaitu satu jua Pangeran
Putra Dinata Ali diperanakkan di Palembang wafatnya di Palembang tiada ikut ke
Ternate yaitu mengadakan anak cucu
Adapun putra isteri Sripaduka Sultan
Suhunan Mahmud Badaruddin dengan isterinya Masayu Ratu Zubaidah binti Kemas
Haji Muhammad yaitu sembilan orang yang pertama Raden Ayu Huzaimah diperanakkah
di Palembang wafatnya di Ternate kecil yang kedua Raden Ayu Nazimah
Pramadiwangsa Nyai Masa’i di peranakkan di Palembang wafatnya di Palembang yang
ketiga Raden Ayu Azimah diperanakkan di Palembang wafatnya di Ternate yang
keempat Pangeran Prabu Diraja Abdullah Alhach diperanakkan di Palembang
wafatnya di Palembang yang kelima Raden Ayu Nazimah diperanakkan di Palembang
wafatnya di Ternate yang ke enam Pangeran Prabu Wikrama Abdurrahman
diperanakkan di Palembang wafatnya di Palembang yang ketujuh Pangeran Prabu
Wirama Tohir diperanakkan di Palembang wafatnya di Ternate yang kedelapan Raden
Ayu Zakiah Nyai Ganyai Alhach diperanakkan di Palembang wafatnya di dalam negeri
Makatumusarofah yang kesembilan Raden Ayu Aminah diperanakkan di Ternate
wafatnya di Ternate kecil adanya
Halaman
27
Yang mengadakan anak cucunya yaitu
Pangeran Haji Prabudiraja Abdullah dan Raden Ayu Azimah dan Pangeran Prabu
Wikrama demikianlah adanya
Adapun putra isteri paduka Sultan
Suhunan Mahmud Bdaruddin dengan isterinya Ratu Ilir Ing Masariroh yaitu
sembilan orang yang bersama Pangeran Prabu Manggala Umar diperanakkan di
Palembang wafatnya di Timur Kuning yang kedua Pangeran Prabu Diwangsa Zain
diperanakkan di Palembang wafatnya di Ternate ketiga Raden Ayu Maryam Nyai Ning
Ayu diperanakkan di Palembang wafatnya di “Muntukgampat” selanjutnya Raden Ayu
Azizah diperanakkan di Palembang wafatnya di negeri Banyuwangi kelima Raden
Mahsyur diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate kecil keenam Pangeran Idrus
diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate ketujuh Raden Ayu Nyai diperanakkan
di Ternate wafatnya di Ternate kecil kedelapan Pangeran Prabu Dinta Mangga Alwi
diperanakkan di Ternate pada tahun seribu tiga ratus tiga belas daripada tuga
hari bulan Juamdil akhir adalah hayatnya di dalam negeri “Muntukgampat”
kesembilan Raden Ayu Alwiyah diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate kecil
adanya dan adalah yang mengadakan anak cucu nya yaitu tiga orang Pangeran Prabu
Manggala Umar dan Pangeran Prabu Diwangsa Zain dan Pangeran Prabu Nata Manggala
Alwi adapun Ratu Masayu Ilir wafatnya di “Muntuk” pada tahun 1286 dan pada 17
Jumadil akhir malam kamis pukul 8 adalah umurnya 85 tahun
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh
lima dan ada hari senin yang sehari bulan Ramadhan pukul satu setengah didalam
negeri “Muntuk” wafatlah Pangeran Prabu Nata Manggala Alwi dan juga ditakdirkan
wafatnya Pangeran Prabu Nata Manggala Alwi itu di Makatulmusarifah niscaya hari
senin itu yang kedua hari Ramadhan karena orang di Mekah puasa pada hari Ahad
telah habislah saudara Pangeran Prabu Nata Manggala Alwi yang seibu sebapak
adanya adapun isteri Pangeran Prabu Nata Manggala Alwi itu nyonya Quraisy Sizi
binti Kanyanan Irsyad bin Kamyatan Muhamad Yakin orang Ternate
Adapun putra isteri Paduka Sultan
Suhunan Mahmud Bdaruddin dengan isterinya Ratu Alit bintu Pangeran Sutadigara
yaitu lima belas orang yang pertama Raden Kosim diperanakkan di Palembang
wafatnya di Pulau Masnari kecil kedua Pangeran Prabu Digara Yasin diperanakkan
di Palembangwafatnya di negara Manado yang ketiga Raden Ayu Saydan diperanakkan
di Palembang wafatnya di Palembang kecil keempat Raden Ayu Salamah diperanakkan
di Palembang wafatnya di Palembang kecil kelima Raden Ayu Sayidah diperanakkan
di Palembang wafatnya dinegeri Timur Kuning yang keenam Raden Ayu Nur
diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate kecil ketujuh Pangeran Surya Kesuma
Syaikh diperanakkan di Ternate wafatnya di Palembang kedelapan Raden Ayu Ayu
diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate kecil kesembilan Pangeran Surya
Manggala Muhdirun diperanakkan di Ternate wafatnya di Palembang kesepuluh
Pangeran Daing diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate kesebelas Raden Ayu
Zufroh diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate
Halaman
28
Kecil keduabelas Raden Ayu Habibah
diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate ketigabelas Raden Ayu Latufah
diperanakkan di Ternate wafatnya di Ternate ke empatbelas Pangeran Kusuma
Diraja Muhamad Sofian di peranakkan di Ternate tahun ke tiga menulis 1313 dan
pada hari rabu yang ketiga Jumadil akhir adalah hayatnya didalam negeri Ambon
beranak isteri yang kelimabelas Pangeran Kusuma Damaikaya Muhamad Hanan
diperanakkan di Ternate wafatnya di Palembang dan adalah yang mengadakan anak
cucunya yaitu Pangeran Prabudigara Yasin dan Pangeran Surya Kusuma Syaikh dan
Pangeran Surya Manggala Muhdirun dan Pangeran Kusuma Diraja Muhamad Sufian dan
Pangeran Kusuma dankaya Muhamad Hanan adanya adapun Ratu Alit wafatnya di
negeri Timur Kuning pada tahun 1300 dan malam sabtu yang kedelapan hari bulan
syawal yang kesepuluh Pada tahun 1304 dan pada malam Jum’at yang keempatbelas
Rabiul awal diperanakkan Raden Zinul Walidin bin Pangeran Kusuma Diraja Muhamad
Sufian
Pada tahun seribu dua ratus delapan
puluh satu dan pada malam ahad ke dua puluh satu hari bulan Jumadil pukul empat
wafatlah Bupati Palembahan Hamim bin almarhum Sripaduka Sultan Muhamad
Bahauudin perkuburannya di Talang Patro Semut adanya
Pada tahun seribu dua ratus delapan
puluh tiga pada hari kamis yang keempatbelas hari bulan Dzulhijah nikah Raden
Abdul Habib bin Pangeran Prabu Diraja Abdullah bin Paduka Sultan Suhunan Mahmud
Badaruddin dengan Raden Ayu Mulayha Nyai Basa’i binti Raden Muhammad Said bin Pangeran
Putra Dinta Ali didalam negeri Palembang dan ibu Raden Ayu Sulaiha Nyai Masayu
itu Nyayu Sobihan Ayu Nyai binti Pangeran Mangkuninggara
Pada tahun seribu tigaratus delapan
puluh enam dan pada hari sabtu yang kedelapan belas hari bulan Safar pukul lima
sore wafatlah pangeran Putra Dinata Ali bin Almarhum Paduka Sultan Suhunan
Mahmud Badarudin maka dikuburkan di Talang Kemas Tungya Kukahadin maka
dipindahkan di Lemabang yang dekat kubur isterinya adanya
Pada tahun seribu duaratus delapan puluh
enam dan pada hari selasa yang kedelapan likur hari bulan Safar pukul lima sore
diperanakkan Raden Muhammad Ali bin Raden Abdul Habib dan ibu Raden Muhammad
Ali itu Raden Ayu Mulaiha
Halaman
29
Nyai Basai binti Raden Muhammad Said
didalam negeri Palembang kampung 16 ilir sungai Rendang dan pada tahun itu juga
pada bulan Rabbiul awal hari sabtu pukul empat sore wafatlah Raden Ali bin
Raden Abdul Habib maka dikuburkan di Talang Kerangga Junuroh perkuburan Kemas
Ahmad bin Kemas Abdullah adapun Raden Muhammad ali bin Raden Abdul Habib itu
delapan bersaudara yang seibu sebapak semuanya itu diperanakkan di palembang
yaitu pada tahun seribu dua ratus sembilan puluh satu dan pada malam selasa
Rabbiul awal pukul setengah lima subuh diperanakkan Raden Abdurrahman
Pada tahun seribu dua ratus sembilan
puluh lima dan pada hari ahad yang ke empat belas hari bulan Safar pukul 8
diperanakkan Raden Muhammad Saman
Pada tahun 1297 dan pada hari senin yang
ketujuh Safar pukul delapan diperanakkan Raden Umar
Pada tahun 1299 dan pada hari rabu yang
ke sebelas Rabiul akhir pukul setengah sepuluh diperanakkan anak Raden Usman
Pada tahun 1301 dan pada hari selasa
yang keenam hari bulan Jumadil akhir pukul delapan diperanakkan raden Ayu
Ulumiah
Pada tahun 1303 dan pada hari rabu yang
ketiga hari bulan Dzulhijah pukul sebelas diperanakkan Raden Abdullah
Pada tahun 1304 dan pada malam senin
yang ke selikur hari bulan Ramadhan pukul empat wafatlah Raden Abdullah
Maka di kuburkan dekat kubur saudaranya
Raden Muhamad Ali
Pada tahun 1305 dan pada hari selasa
yang ketuju likur Syaban pukul setengah lima sore diperanakkan Raden Ayu
Zubaidah
Pada tahun 1306 dan pada subuh ahad yang
kedelapan hari bulan Safar pukul setengah lima wafatlah Raden Ayu Zubaidah maka
dikuburkan yang dekat kubur saudara nya dekat kubur Abdullah
Pada tahun 1307 dan pada pagi pagi jumat
yang kedua hari bulan Syawal pukul enam wafatlah Raden Ayu Zulaiha Nyai Masa’i
binti Raden Haji Muhammad Said bin Pangeran Putra Dinata Ali maka dikuburkan di
Talang Kerangga perkuburan Kemas Syekh Ahmad bin Kemas Abdullah adapun Raden
Ayu Sulaiha wafatnya meninggali lima anak yaitu Raden Putra Abdurahman dan
Raden Muhammad Saman dan Raden Ummar dan Raden Usman dan Raden Ayu Alwiyah
adanya
Halaman
30
Pada tahun 1289 dan pada hari kamis yang
kedua hari bulan Dzulhijah wafatlah Raden Ayu Aminah binti Pangeran Prabudiraja
Abdullah maka dikuburkan di Talang Kerangga perkuburan Kemas dan kemudian
daripada wafatnya Raden Ayu Aminah itu meninggali tiga anak yaitu Raden Ayu Ummu
Salamah dan Raden Ayu Nurul Aini adapun suami Raden Ayu Aminah itu Raden
Muhamad Nafis bin Pangeran Prabu Wikrama Abdurahman adanya
Pada tahun 1292 dan pada pagi-pagi ahad
yang kedua hari bulan syawal keluar dari negeri Palembang Paduka Pangeran Prabu
Diraja Abdullah lagi isteri nya lima orang anaknya dan satu cucu anak keponakan
bersama-sama Sayid Kholil Andi Kamar Kuli Albaghdadi Zanahi Manhach ikut kapal
“raujaya”
Pada tahun 1294 dan pada subuh jumat
yang awal tahun yaitu yang kelima hari bulan muharram didalam negeri
Mekatulmusarofah wafatlah Raden Haji Abdul Mujid bin Pangeran Haji Prabu Diraja
Abdullah maka dikuburkan di Talang dekat kubur Ratu Ning Kemas Haji Muhammad
Azhari bin Kemas Abdullah bin Kemas Haji Ahmad
Adapun Raden Haji Abdul Mujid itu
meninggali dua anak laki-laki yaitu yang pertama Raden Muhamad Hamim dan yang
kedua Raden Muhamad Ali
Pada tahun 1290 tepat pada sore-sore
ahad yang kedelapan belas hari bulan Rabiul awal sampai ke Palembang Paduka
Pangeran Haji Abdullah lagi isterinya anak-anak dan cucu-cucu pulang dari Mekah
dan Madinah pula
Pada tahun 1298 dan pada pagi-pagi hari
senin yang ke enam hari bulan Ramadhan pukul enam di panggil oleh Rosadinah
Tubiasa itu sebagai Paduka Pangeran Kusuma Diraja Muhamad Sufian bin almarhum
Sripaduka Sultan Suhunan Mahmud Badarudin serta anak-anak saudara nya ditutup
“dalutiang” kuasa Palembang adanya
Pada tahun 1298 dan pada malam senin
yang kesepuluh hari bulan Dzulqaidah dikeluarkan oleh Rusadinah Tubiyah itu
dari negeri Palembang yaitu Paduka Pangeran Kesuma Diraja Muhamad Sufian bin
almarhum Sripaduka Sultan Suhunan Mahmud Badarudin dan Raden Muhamad Nahim dan
Raden Haji Abdusomad bin Pangeran Prabu Diraja Abdullah dan Raden Muhamad Ari
dan Raden Muhamad Nafis bin almarhum Pangeran Prabu Wikrama Abdurahman dan
Raden Agus Muhamad Irsyad dan Raden Nanang
Halaman
31
Zainal Abidin bin Almarhum Pangeran
Prabu Diwangsa Zain dan Raden Muhamad Azis dan Muhamad Munzir dan Raden Hamzah
dan Raden Muhamad bin almarhum Pangeran Prabu Bigara Yasin bin Raden Syarif
Abdullah bin almarhum Said Umar Muhamad Saqob dan Raden Muhsin Diang Ji’i bin
almarhum Pangeran Surya Manggala Muhdirun dan Raden Muhamad Hamim bin almarhum
Pangeran Sutadiraja Abu Bakar dan Raden Abdul Hanan bin almarhum Pangeran Suta
Wijaya Usman dan Raden Muhamad Nafis bin Raden Muhamad Azis Raden Muhamad Uzair
bin Pangeran Sutakrama akhil dan Raden Madun bin Pangeran Purabaya
Abdurrahim dan Raden Abdul Azis di Nawang dan Raden Abdurrahman bin almarhum
Raden Muhamad Hanafiah Bayamo dan Raden Mansyuroti Wang bin almarhum Raden bin
dan Raden Agus Raden Mansur bin almarhum Raden Haji Mahmud dan Raden Muhjirun ini Raden Muhamad Tohir
dan Raden Sahi bin Raden Agus Basroh dan Raden Hasan bin Raden Itaya bin
Pangeran Surobaya Abdul Kohi Jumbalah bin Alyakur daripada anak cucu Sripaduka
Sultan Suhunan Mahmud Badarudin yang lain-lain raden-raden tiada disebutkan
namanya disini yang dikeluarkan itu jumlahnya
Pada tahun 1299 dan pada hari jumat yang
kedelapan belas hari bulan Muharam Ratu Alit serta anak cucunya serta Prabu
Manggala Umar serta anak cucunya dan yang lain-lain keluar dari Palembang
menutul ahlinya dengan ongkos “Guzamin” yang di Timur Kuning dan di Makasar dan
di Ambon dan di Ternate dan di Manado dan di Tandanau dan di Bandan dan di
..................
Kemudian didalam tahun itu didalam bulan
Safar Paduka Pangeran Prabu Wijaya Husin serta ahli-ahli nya keluar dari
Palembang menutul dengan ongkos “Guzamin” juga adanya
Pada tahun 1302 dan pada hari rabu yang
sehari bulan safar pukul tiga “Tukisayhuna” yaitu Paduka Pangeran Surya Kusuma
Muhamad irsad bin almarhum Paduka Adipatih bin Adipatih Abdurahman maka adalah
perkuburannya itu di Talang Patroh Samut di dalam Jambangan Kuta Batu dan
baginya umur di dalam dunia 82 tahun pada hari tujuh jam
Yaitu Haji Prabu Diraja Abdullah bin
almarhum Sripaduka Sultan Suhunan Mahmud Badarudin pada tahun 1302 dan pada
hari selasa yang ketiga likur hari bulan Ramadhan pukul dua belas
Halaman
32
Dengan Isab adalah hari selasa itu jatuh
pada yang ke empat likur hari bulan Ramadhan maka adalah perkuburannya di
Talang Kerangga yang dekat kubur Kemas Abdul Ahmad dan kuburan Pangeran Prabu
Krama Abdurrahman dan baginya umur didalam dunia tujuh puluh dua tahun sebelas
hari dan dua belas jam adalah ketika wafatnya meninggali delapan anak yaitu
Raden Muhamad Naif dan Raden Haji Muhamad Somad dan Raden Haji Abdul Habib dan
Raden Haji Hasan dan Raden Ayu Kalsum dan Raden Ayu Zainab Mahani dan Raden Ayu
Azis Zubaidah dan Raden Ayu Haji Aisyah
Pada tahun 1303 daripada hari sabtu yang
kedelapan likur hari bulan Safar pukul tiga wafatlah Raden Ayu Nazimah Krama
Dinata Nyai Masa’i binti almarhum Sripaduka Sultan suhunan Mahmud Badaruddin
maka adalah perkuburannya di Talang Kerangga yang dekat kubur Pangeran Prabu
Wikrama Abdurrahman Atahza
Pada tahun 1304 daripada malam selasa
yang kedelapan belas hari bulan Rajjab pukul satu didalam negeri Ternate
wafatlah nyonya Umi Kalsum binti Letnan Tiani Abdul Roqib dan baginya umur
didalam dunia delapan puluh tujuh tahun
Pada tahun 1306 dan pada malam kamis
yang ke sepuluh hari bulan sa’ban nikah Raden Haji Abdul Habib bin almarhum
Paduka Pangeran Haji Prabu Dirajah Abdullah didalam negeri Singapur dengan Nyai
Haji Maimunah binti Haji Abdul Hanif bin Liadin Idin Murod juana dan itu Nyai
Haji Maimunah itu Haji Fatimah binti “Baburoailu betawi”
Pada tahun 1307 dan pada malam selasa
yang kedua hari bulan Ramadhan pukul tiga didalam negeri Singapur kampung
Masjid Baru diperanakan Raden Muhamad Raden Haji Abdul Habib dan ibu Raden
Muhamad itu Nyai Haji Maimunah adanya
Ppada tahun 1308 dan pada hari kamis
yang kesebelas hari bulan Rajab nikah Raden Abdurrahman bin Raden Haji Abdul
Habib dengan Raden Ayu Rofi’ah Nyai binti Raden Muhamad Nain dan ibu Raden Ayu
Rofiah Ayu Nyai itu Raden Ayu Masturoh binti Pangeran Prabudilaga Muhsin bin
almarhum Sripaduka Sultan Suhunan Mahmud Badarudin
Halaman
33
Pada tahun seribu tiga ratus sembilan
dan pada malam kamis yang ketujuh likur hari bulan Rajjab diperanakkan Raden
Muhsin Raden Abdurahman bin Raden Abdul Haji Habib dan ibu Raden Muhsin itu
Raden Ayu Rofiah Ayu Nyai
Pada tahun seribu tiga ratus sembilan
dan pada hari selasa yang ke sembilan hari bulan Sa’ban setengah empat wafatlah
Raden Haji Muhamad Said bin almarhum Pangeran Putradinata maka dikuburkan dekat
anaknya Raden Ayu “Maleha Umi Isa” di Talang Kerangga perkuburan Kemas Haji
Ahmad dan baginya umur didalam dunia 55 tahun 9 bulan 12 hari 1 jam
Pada tahun seribu tiga ratus sembilan
dan pada malam sabtu yang kedua puluh hari bulan sa’ban keluar dari Palembang
Raden Ayu Zakiah Nyai Kenyayu dan Raden Haji Abdul Habib dan Raden Ayu Zainab
Mahani dann Raden Mahmud Prani Haji di Mekkah Asarif adanya ikut kapal
“Mimasanil barang yang” 25 dan satu tiga bangku didalam kamar bayar 75 didalam
kamar
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh dan
pada hari senin yang ke limabelas hari bulan Muharram pukul tujuh jam Mekkah
didalam negeri Mekkah wafatlah Raden Ayu Zakiah Nyai Kenyayu binti almarhum
Sripaduka Sultan Suhunan Mahmud Badarudin maka perkuburannya di “Makali yang
Tunggal” satu kubur dengan Abdul Habiib Abdullah telah habislah saudara
HajiAbudiraja Abdullah seibu sebapak adanya
Pada tahun seribu seratus sepuluh dan
pada sore kamis yang sehari bulan Rabbiul awal Sayid Syekh Holin Andi maka
perkuburannya di Makali yang dibawah “Tabih” Saydatina Khodijah RA sebelah kiri
Raja Ali
Pada tahun seribu tigaratus sepuluh dan
pada hari kamis yang ketiga hari bulan Jumadil akhir sampai ke Palembang pulang
dari Mekkah
Pada tahun seribu tiga ratus sebelas dan
pada malam kamis yang ketiga belas hari bulan Jumadi akhir pukul setenga
sebelas didalam negeri Singapur diperanakkan Raden Ahmad Abdurahim bin Raden
Haji Abdul Habib dan ibu Raden Ahmad Abdurrahim itu Nyai Haji Maimunah
Pada tahun seribu tigaratus dua belas
dan pada hari kamis yang awal tahun yaitu yang kedua hari bulan
Halaman
34
Muharram pukul lima sore didalam negeri
Palemabang diperanakkan Raden Ayu Maleha binti Raden Abdurrahman dan ibu Raden
Ayu Maleha itu Raden Ayu Rofiah adanya
Pada tahun seribu tiga ratus dua belas
dan pada malam jumat yang ke limabelas hari bulan Safar pukul empat didalam
negeri Ambon wafatlah Raden Muhamad Mahin bin almarhum Paduka Pangeran Haji
Prabudiraja Abdullah adapun Raden Muhammad Naim ketika wafatnya meninggali
delapan anak yaitu Raden Muhamad Aliati dan Raden Ayu Fatimah Nyai Ning dan
Raden Ayu Maznah dan Raden Haji Mahmud dan Raden Ayu Rofi’ah Ayu Nyai dan Raden
Ayu Khodijah dan Raden Ayu Zainab dan Raden Ayu Romlah adapun Raden Ayu
Khodijah dan Raden Ayu Zainab dan Raden Ayu Romlah ibunya itu Nyonya Ambunya dan
ketiganya itu diperanakkan di Ambon dan pada ini zaman adalah bersama-sama
dengan Raden Haji Abdusomad di Ambon
Pada tahun seribu tigaratus dua belas
dan Fajar Abu yang kedelepan hari bulan Syawal adalah ibu kami nyonya Haji
Fatimah dan saudara-saudara kami yaitu Raden Haji Hasan beristeri dan
anak-anaknya enam dan Raden Ayu Haji Zubaidah Nyai Umi Raden Ayu Haji Aisyah
Nyai Bungsu dan anak saudara kami yaitu Raden Muhamad Hamim dan anak kami yaitu
Raden Muhammad Saman dan Raden Umar jumlah empat belas orang pergi haji pada
tahun seribu tiga ratus dua belas dan pada malam kamis yang ke enam belas hari
bulan Syawal pukul dua belas wafatlah Raden Muhammad “Doyit Genih Nyai Attih”
bin Raden Haji Hasan di dalam negeri Singapur maka dikuburkan perkuburan Said Juait
Sampai di Mekkah Almusarifah Paduka “itu
sering tersebut” jumlah tiga belas orang kepada 27 Dzulqaidah malam selasa
pukul tiga tahun 1312
Pada tahun seribu tiga ratus tiga belas
dan pada yang dua likur hari bulan Muharam hari ahad yang awal maghrib didalam
negeri Mekkah Almusarifah wafatlah Raden Haji Muhammad Saman bin Raden Haji
Abdul Habib maka dikuburkan dia Mak Ali yang tunggal dengan kubur ratuan Syekh
Haji Muhamad Azhari bin Kemas Abdullah bin Kemas Haji Ahmad dan baginya umur
didalam dunia ............. belas tahun tiga perempat
Halaman
35
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh
tiga dan pada hari sabtu yang ke enam hari bulan Rabiul akhir pukul dua sampai
Raden Haji Muhamad Amir bin almarhum Raden Haji Abdul Mujid dan Raden Haji Mubasir
bin Pangeran Bupati Hamzah di Singapura pulang dari Mekkah pada tahun seribu
tiga ratus sepuluh tiga dan pada hari selasa yang keenam hari bulan Syaban
pukul tujuh sampai di Ambon Raden Haji Abdul Habib maka pada hari senin yang
keenam likur Syaban yang kesembilan keluar dari Ambon ikut kapal Jendral Luadun
Raden Abdul Habib berdua Raden Muhamada Kosim bin Raden Haji Abdusomad dan
sampai di Palembang selasa tujuh Ramadhan maka pada malam rabu yang keduabelas
Syawal keluar dari Palembang ikut kapal Rawi dan sampai di Singapur hari kamis
pukul empat maka pada lima belas Syawal hari ahad Raden Muhamad Kosim sakit
demam tawar tidak keluar maka pada malam ahad yang kedua likur syawal pukul
setengah empat wafatlah Raden Muhamad Kasim bin Haji Abdusomad di dalam negeri
Singapur maka dikuburkan di pekuburan Sahid Umar Junaidi
Pada tahun seribu tigaratus tiga belas
dan pada hari jumat yang ketujuh likur hari bulan Syawal keluar dari Singapur
Raden Haji Abdul Habib berdua anaknya Raden Usman dan Raden Muhamad Arifin Jialung
bin Raden Mahmud Nyiaguk
Mahmud Nyiaguk ini Nyai bin Pangeran
Prabu Matamanggala Alwi dan pada hari ahad pukul sepuluh yang ke selikur
Dzulqaidah sampai di labuhan negeri Jedah dan pada hari selasa yang ke tiga
likur Dzulqaidah pukul lima berangkat dari labuhan jedah pergi di Kamaron
Dan pada 25 Dzulqaidah hari kamis sampai
di Kamaron pukul lima
Dan pada 30 Dzulqaidah hari selasa pukul
dua belas keluar dari Kamaron
Dan pada dua Julhizah hari kamis pukul
sepuluh sampai ke Jedah
Dan pada tiga hari Julhizah hari Jumat
berangkat dari Jedah pukul empat
Dan pada hari ahad pagi yang kelima
Julhizah sampai di Mekkah Almusarifah
Dan pada hari rabu yang kedelapan hari
bula Julhizah pukul tiga berangkat dari Mekkah almusarifah
Dan pada malam kamis yang ke sembilan
hari bulan Julhizah pukul satu sampai di Padang Arrafah Mekkah Wukuf di Arrofah
Hari Jumat yang ke sembilan hari bulan
Julhizah malam yang ke sepuluh dari fardlu haji dan umrah Raden Muhamad Kosim
bin Raden Haji Abdusomad
Halaman
36
Pada tahun seribu tiga ratus tiga belas dan
pada subuh Jumat yang ke sepuluh hari bulan Julhizah pukul setengah lima di
dalam negeri Palembang wafatlah Nyayu Ayu Zubaihah binti Pangeran Mangku Ningkaroh maka
dikuburkan di Talang Kerangga adanya perkuburan Mangku Ningkaroh
Pada tahun seribu tiga ratus empat belas
dan pada hari selasa yang kedelapan hari bulan Rabbiul awal pukul satu pagi
didalam negeri Mekkah Almusarifah menyunatkan Raden Haji Usman bin Raden haji
Abdul Habib yang menyunatnya orang arab Muhamad Surur
Pada tahun seribu tiga ratus empat belas
dan malam selasa yang ke enam hari bulan Jumadil awal pukul tengah tiga didalam
negeri Palembang diperanakkan Raden Ayu bin Raden Haji Abdul Habib adanya
Pada tahun seribu tiga ratus empat belas
dan pada hari sabtu yang keenam hari bulan syaban pukul sebelas didalam negeri
Singapur diperanakkan Raden Haji Abdul Habib
Pada tahun seribu tiga ratus lima belas
dan pada hari selasa yang keenam hari bulan safar pukul empat sore didalam
negeri Singapur kampung Masjid Baru wafatlah tuan Haji Abdul Habib bin Raden
Ludin
Pada tahun seribu tiga ratus lima belas
dan pada malam rabu yang akhir hari bulan Jumadil akhir yaitu sembilan likur
didalam negeri palembang jam pukul tengah sepuluh wafatlah Raden Ayu Mulaiha
binti Raden Abdurahman
Pada tahun seribu tiga ratus enam belas
dan pada hari senin yang sehari bulan Safar keluar dari negeri Mekah
Almusarifah Raden Haji Abdul Habib dua beranak Raden Haji Umar dan Raden haji
Hasan delapan beranak dan tiba di Singapur hari kamis Rabbiul awal
Pada tahun seribu tiga ratus enam belas
pada hari kamis yang kesebelas hari bulan Rajab pukul tiga sampai Raden haji
Abdul Habib beserta anaknya Raden Haji Umar dinegri Banyuwangi tinggal di
kampung Pengancuran adanya rumah Raden Haji Abdusomad
Halaman
37
Pada tahun seribu tiga ratus enam belas
dan pada hari jumat ba’da solat jumat yang ketujuh belas hari bulan Sa’ban
didalam negeri Banyuwangi Raden Haji Umar bin Raden Haji Abdul Habib dengan
Raden Ayu Aisyah Nyaing binti Raden Haji Abdusomad dan ibu Raden Ayu Asiah
Nyaing itu Raden Ayu Ubaidah Nyaining binti Pangeran Prabu Digara Yasin bin
Sultan Suhunan Ratu Mahmud Badaruddin dan ibu Pangeran Prabu Digara Yasin itu
Ratu Alit binti Pangeran Suta Digara
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh
enam dan pada malam sabtu yang ke enambelas hari bulan Ramadhan keluar dari
negeri Banyuwangi Raden Haji Abdul Habib ikut kapal “Apijinaroh” dan sampai di
Singapur pada pagi hari sabtu yang ketiga likur hari bulan Ramadhan dan pada
riwayat ini suatu karena sehari bulan dengan Rukyah tiada didapat akan dunia
mendahului bagi sehari bulan dengan hisab maka adalah dengan hisab hari sabtu
itu tadi hari yang ke empat likur Ramadhan
Pada tahun seribu tiga ratus enam belas
dan malam jumat yang ketujuh hari bulan Syawal pukul sebelas sampai ke
Palembang Raden Abdul Habib dari Singapur dan pada malam selasa yang kesebelas
hari pukul dua belas keluar dari palembang Raden Abdul Habib berdua anaknya
Raden Abdurrahman dan sampai di Singapur pada hari rabu yang kedua belas syawal
pukul empat
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh
enam dan pada hari rabu yang kesebelas hari bulan Syawal pukul lima sore keluar
dari Singapur Raden Abdurahman bin raden Abdul Habib pergi haji bareng yang
kapal bayar tambah pergi pulang haji seratus ringgit borong dengan kapal
“Mimsafil”
Pada tahun seribu tigaratus sepuluh
tujuh dan pada hari jumat 23 Muharram sampai di Palembang Raden Haji Ummar dari
Banyuwangi pada tahun itu juga dan pada malam selasa yang ke empat Safar sampai
ke Palembang Raden Haji Abdurrahman dari Mekah Almusarifah adanya
Pada tahun itu juga dan pada hari senin
yang ke empat belas hari bulan Rabbiul akhir nikah Raden Ayu Alwiah binti Raden
Abdul Habib dengan Raden Ali bin Almarhum Raden Haji Abdul Mujid didalam negeri
Palembang adanya
Pada tahun itu juga pada hari sabtu 1919
Rabbiul akhir keluar dari Palembang Raden Haji Umar pulang ke Banyuwangi adanya
Halaman
38
Pada tahun seribu tiga ratus tiga belas
dan pada hari rabu yang ke enam hari bulan Jumadil Akhir pukul dua didalam
negeri Palembang diperanakkan Raden Ayu Zuroh binti Raden Haji Abdurrahman dan
ibu Raden Ayu Zuhroh itu Raden Ayu Rofi’ah
Pada tahun seribu tiga ratus sepuluh
tujuh dan malam rabu yang ke enam hari bulan Jumadil akhir pukul duabelas
setengah didalam negeri Banyuwangi diperanakkan Raden Muhamad Azhari bin Raden
Haji Umar dan ibu Raden Muhamad Azhari itu Raden Ayu Asiah adanya adapun Raden
Muhamad Azhari itu lebih tua daripada Raden Ayu Zuhroh tiga belas jam setengah
maka sebab tersurat Raden Ayu Zuhroh terdahulu ketika itu saya di Singapur
dapat kabar daripada Raden Haji Abdurrahman dan kemudian daripada Raden Haji
Umar adanya mendengar itu Umar mendengar “anakdah” Umar dan “anakdah”
Abdurrahman mendapat anak hatipun nyaman dikarenanya Ya ALLAH Maha Penguasa
lagi Maha Pengasih Ya ALLAH lanjutkan “Kecaran Umuya” didalam amal
Singapur pada hari kamis selikur Jumadil
akhir tahun 1312
Melainkan Masaful didalam diri jikalau
dilanjutkan Allah Ta’ala umur sebab ke Mekah hendak di lihat cucunda Zuhroh dan
Azhari
Raden Sarif bin Raden Haji Abdul Habib
bin Pangeran Haji Prabu Diradjah Abdullah bin Suhunan Mahmud Badaruddin bin
Sultan Bahauddin bin Suhunan Ahmad Najamuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar